Adapun perubahan struktur dewan komisaris dan direksi GOTO yakni berakhirnya masa tugas Komisaris William Tanuwijaya, Komisaris Independen Robert Holmes Swan, dan Direktur Melissa Siska Juminto.
Sementara itu, Komisaris Andre Soelistyo memutuskan untuk mengundurkan diri dan disetujui pengangkatan Komisaris Utama BEI John A. Prasetio sebagai Komisaris Independen GoTo menggantikan Holmes,
“Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran dewan direksi dan komisaris atas upayanya dalam menjaga tata kelola, sumbangsih pemikiran serta kerja kerasnya dalam menumbuhkembangkan bisnis GoTo sampai saat ini,” kata Komisaris Utama Goto Agus D. W. Martowardojo.
Strategi 2024
Tahun ini, manajemen GOTO berharap dapat terus meningkatkan pertumbuhan basis demografi penggunanya yang lebih luas pada segmen inti bisnisnya secara efisien di semua pasar Indonesia. Caranya, memanfaatkan ekosistem yang unik yang menjangkau seluruh tingkat belanja dari konsumen.
Perseroan pun menetapkan pedoman kinerja EBITDA grup yang disesuaikan impas atau breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024, seiring dengan rencana dan investasi, khususnya di bisnis financial technology (fintech) yang bertumbuh dengan cepat.
“Pedoman ini didasarkan kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal, semua tergantung ketidakpastian dan risiko. Ini termasuk peningkatan kompetisi pasar, yang diperkirakan akan berlanjut di kuartal mendatang, inflasi, serta faktor lainnya,” tulis manajemen GoTo.
Di akhir Januari 2024, perseroan telah menyepakati kemitraan strategis dengan TikTok sehingga kini Tokopedia dimiliki bersama-sama oleh GoTo dan TikTok.
Patrick Walujo mengungkapkan perseroan akan mengedepankan inovasi produk dan keunggulan operasional, dengan tujuan meningkatkan nilai yang perseroan berikan pada konsumen eksisting, meningkatkan wallet share (daya beli konsumen untuk bertransaksi di ekosistem GoTo), serta menumbuhkan basis konsumen.
“Kami berkomitmen melanjutkan strategi yang telah berjalan dengan implementasi yang lebih kuat, seiring langkah menjajaki peluang bisnis inovatif baru, serta menghentikan berbagai inisiatif yang tidak dapat diperluas skalanya,” kata Patrick.
Tahun lalu, beberapa produk yang diluncurkan GoTo di antaranya GoCar Hemat, GoFood Mode Hemat, GoTransit, serta peluncuran aplikasi GoPay yang telah diunduh lebih dari 20 juta kali per akhir Maret 2024.
Perseroan juga telah meluncurkan layanan GoPay Pinjam di aplikasi GoPay di September 2023 demi meningkatkan jumlah pengguna baru di luar aplikasi Gojek dan Tokopedia, serta bermitra strategis dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO) untuk merilis layanan tabungan GoPay Tabungan by Jago.
“Kami meyakini ruang pertumbuhan GoTo masih terbuka lebar, didukung oleh kinerja yang semakin solid. Profitabilitas tetap menjadi tujuan utama, seiring upaya kami terus mendorong pertumbuhan bisnis dengan memperluas pasar potensial,” kata Hans Patuwo, Direktur dan Chief Operating Officer GoTo.
GoTo akan terus mengembangkan produk-produk dengan peluang monetisasi yang lebih tinggi, seperti layanan pinjaman digital. “Langkah-langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus memperkuat fundamental bisnis serta memastikan kegiatan operasional dapat berjalan seefisien mungkin,” tegas Hans.
(ibn/dba)