Belum berhenti sampai di situ, segmen pusat belanja di bawah bendera Grup Lippo bahkan turun 83% secara tahunan menjadi Rp 1,36 triliun.
Penurunan di sejumlah segmen tersebut juga tak mampu dikompensasi oleh kenaikan kinerja di segmen lain. Misalnya, layanan kesehatan. Pasalnya, kenaikan di segmen ini juga hanya naik 1,46% secara tahunan menjadi Rp 9,52 triliun.
Akibat penurunan di segmen-segmen tersebut, Lippo Karawaci membukukukan pendapatan konsolidasi Rp 14,80 triliun. Perolehan ini turun 10,41% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 16,52 triliun.
Di tengah sejumlah penurunan kinerja segmen, Lippo Karawaci sejatinya masih mampu mencatat laba kotor Rp 6,15 triliun, naik 10,81% secara tahunan dari sebelumnya Rp 5,55 triliun.
Namun, masih tingginya beban usaha ditambah penurunan penghasilan lain yang menjadi hanya Rp 133 miliar dari sebelumnya Rp 1,04 triliun membuat tekanan semakin besar hingga akhirnya perusahaan merugi.
(yun/dhf)