Meskipun begitu, ia menyebut bahwa pada tahun ini pertumbuhan transfer ke daerah tercatat cukup rendah, yakni -2,7% dengan besaran Rp857,6 triliun. Ia menyebut bahwa hal ini disebabkan harga komoditas mengalami koreksi yang cukup tajam.
Sementara untuk tahun 2025, Sri Mulyani menyebut bahwa pemerintah mematok transfer ke daerah pada kisaran Rp890,6 triliun - Rp980,4 triliun, dengan besaran itu berarti transfer ke daerah dapat tumbuh kembali mencapai 14,4%.
“Tahun depan diperkirakan tumbuh di 3,8% hingga 14,4%,” lanjutnya.
Dengan begitu, ia menyampaikan bahwa arah kebijakan transfer ke daerah 2025 yang ditempuh pemerintah yakni dengan meningkatkan penguatan regional ekonomi dan meningkatkan konvergensi antar daerah.
Ia menyebut bahwa langkah itu ditempuh agar daerah-daerah yang tertinggal dapat mengejar ketertinggalannya lebih cepat melalui berbagai aspek yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat.
(azr/lav)