Damian Garde - Bloomberg News
Bloomberg, Chief Executive Officer (CEO) Pfizer Inc, Albert Bourla, mengatakan bahwa raksasa farmasi tersebut sedang menghentikan akuisisi besar setelah tahun lalu menghabiskan US$43 miliar (Rp700 triliun) untuk membeli Seagen Inc.
“Kami perlu mengambil napas dan memastikan kami menjalankan dengan baik apa yang kami miliki saat ini,” kata Bourla di konferensi kesehatan Goldman Sachs di Miami.
Para investor sangat mengharapkan perkembangan positif setelah saham Pfizer turun sekitar 30% selama 12 bulan terakhir. Penurunan terbesar adalah penurunan dramatis dalam pendapatan dari vaksin dan pengobatan Covid-19 seiring dengan berlalunya pandemi. Hal itu memaksa perusahaan untuk mengurangi prospek keuangan jangka panjangnya.

Seagen memberi Pfizer jajaran pengembangan obat kanker. Pfizer mengharapkan akuisisi terbarunya dapat menambah US$25 miliar ke pendapatan tahunan pada tahun 2030.
Para investor juga fokus pada apakah Pfizer dapat berperan dalam pasar perawatan obesitas yang sedang berkembang pesat. Perusahaan ini, yang tertinggal dari pesaingnya Eli Lilly & Co dan Novo Nordisk A/S, mengharapkan data dalam tiga bulan ke depan mengenai pil penurun berat badan yang pada akhirnya dapat bersaing dengan obat suntik seperti Wegovy.
Bourla mengatakan tahun lalu adalah “bencana” untuk kinerja keuangan Pfizer, tetapi perusahaan yakin dapat mencapai target 2024.
(bbn)