Logo Bloomberg Technoz

Industri Benang Terbanting Barang Dumping, Terpaksa PHK Massal

Pramesti Regita Cindy
11 June 2024 13:00

Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bloomberg Technoz, Jakarta - Industri benang dalam negeri tidak luput menjadi salah satu subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dihantui badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir. 

Ketua Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswata mengatakan permasalahan utama yang menyebabkan PHK massal yang tak kunjung usai di pabrik benang adalah isu banjir impor pakaian jadi di pasar dalam negeri.

"Banjir produk impor —terutama impor pakaian jadi dan kain — yang sangat masif dan murah, harganya tidak masuk akal, dumpingnya sangat keterlaluan plus masuknya ilegal dan separuh nyolong," kata Redma ketika dihubungi, Selasa (11/6/2024).

Menurut data Kementerian Perindustrian, padahal, impor pakaian jadi di Indonesia sebenarnya justru sudah menurun signifikan dari 5,2 ribu ton pada Maret tahun lalu menjadi 2,9 ribu ton Maret 2024. Pada April 2024, impor pakaian jadi juga diklaim turun 15,1% secara tahunan menjadi 2,7 ribu ton.

Impor alas kaki juga diklaim turun 52,25% atau dari 25,4 ribu ton pada Maret 2023 menjadi 14,7 ribu ton Maret 2024. Per April 2024, impor alas kaki dicatat sebanyak 16,5 ribu ton atau turun 20,76% dari bulan yang sama tahun lalu. 

Penjualan pakaian di Pasar Tanah Abang, Kamis (7/4/2024). (Bloomberg Technoz/Pramesti Regita Cindy)