Logo Bloomberg Technoz

“Kalau dot plot terbaru menjadi sangat tidak dovish, maka Anda akan melihat aksi jual massal (sell-off) terhadap emas,” tegas Kelvin Wong, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Bagaimana prospek harga emas ke depan? Apakah bisa bangkit atau malah makin terjepit?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terdampar di zona bearish, Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,46. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 16,53. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Harga emas sepertinya masih berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di US$ 2.316/troy ons, yang jika tertembus maka harga emas bisa mengarah ke US$ 2.328/troy ons. 

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.351/troy ons.

Adapun setelah menembus support US$ 2.306/troy ons, harga emas berisiko turun lagi menuju US$ 2.296/troy ons. Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 2.268/troy ons.

(aji)

No more pages