Pemerintah pun telah mengidentifikasi lahan yang akan digunakan, sebagai bagian penugasan dari Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 15/2024.
Yuliot sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg Technoz bahwa total nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan 2 juta ha lahan tebu di Merauke, Papua Selatan hampir mencapai US$8 miliar atau setara Rp130 triliun (asumsi kurs Rp16.252,15).
Dalam proyek tersebut, akan terdapat total 5 konsorsium yang terlibat untuk mengembangkan 5 pabrik gula, lahan pabrik gula, sekaligus produksi bioetanol, kebun, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 120 megawatt (120 MW).
Dirinya pun mengungkapkan PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau Sugar Co dan Wilmar Group bakal bergabung ke dalam konsorsium.
(dov/wdh)