Logo Bloomberg Technoz

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih turun 1,77% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 1,26%. Harga yang sudah dianggap murah ini yang kemudian membuat investor kembali melirik emas.

Pekan ini, investor menantikan rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat masih akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5-5,25%. Mengutip CME FedWatch, peluangnya mencapai 99,4%.

Namun rapat kali ini tidak hanya menentukan suku bunga acuan. Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) juga akan merilis proyeksi ekonomi terbaru, baik itu inflasi, pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, hingga arah suku bunga acuan yang dicerminkan dengan dot plot.

Dalam dot plot terakhir, terlihat bahwa mayoritas anggota FOMC memperkirakan suku bunga acuan akan turun 75 basis poin (bps) pada tahun ini.

“Kalau dot plot terbaru menjadi sangat tidak dovish, maka Anda akan melihat aksi jual massal (sell-off) terhadap emas,” tegas Kelvin Wong, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

(aji)

No more pages