Faktor kedua adalah ekspektasi pasar terhadap penurunan permintaan. Ini terlihat dari proyeksi ekspor CPO Malaysia.
Intertek Testing Services dan AmSpec Agri memperkirakan ekspor CPO Negeri Harimau Malaya pada 1-10 Juni turun masing-masing 20,4% dan 21,6% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih berada di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,26. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sedangkan indikator Stochastic RSI tercatat 20,54. Masih menghuni area jual (short).
Namun dengan koreksi yang sudah cukup dalam selama sepekan terakhir, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 3.936/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.961/ton berpotensi menjadi target berikutnya.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.006/ton.
Adapun target support terdekat adalah MYR 3.892/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO merosot ke arah MYR 3.885/ton.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di MYR 3.858/ton.
(aji)