Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Offshore Suram, Rupiah Mungkin Jebol Rp16.300/US$ Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
11 June 2024 07:50

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan semakin melemah dalam perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (11/6/2024), tertekan sentimen pasar global yang memicu aksi jual aset emerging market di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Sinyal pelemahan rupiah terlihat di pasar offshore di mana rupiah nondeliverable forward (NDF) 1 minggu dan 1 bulan pada penutupan bursa New York semalam menjebol level terlemah di Rp16.310-Rp16.322/US$ ketika indeks dolar AS ditutup lebih kuat dan pagi ini stabil di kisaran 105,14.

Para pelaku pasar global cenderung mengurangi posisi mengantisipasi rilis berbagai data penting pekan ini. Imbal hasil Treasury, surat utang AS, masih bergerak naik di pagi ini pada pembukaan pasar Asia, tenor 10Y naik 3 bps ke 4,463%.

Pada awal perdagangan di Asia hari ini, terlihat beberapa mata uang Asia bergerak melemah tipis seperti won Korea 0,01%, baht masih menguat 0,03%, kemudian yuan offshore dan yuan Tiongkok masih melemah.

Penguatan indeks saham di Wall Street semalam mungkin masih memberi suntikan positif di Asia. Kospi Korea dibuka menguat 0,4%, sedangkan S&P 200 Asia Pasifik melemah 1,07%. Indeks Bloomberg negara maju Asia Pasifik masih bergerak menguat pagi ini.