Polemik Karpet Merah Starlink
Luhut Soal BTS Akan 'Punah' Picu Reaksi, Kominfo Klarifikasi
Redaksi
11 June 2024 08:05
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bahwa teknologi Base Transceiver (BTS) akan dengan sendirinya hilang karena telah hadirnya Starlink, memicu reaksi.
Keistimewaan yang diberikan kepada Starlink Services Indonesia (SSI), entitas lokal milik SpaceX Elon Musk, seolah pemerintah abai akan kehadiran pelaku jasa penyedia layanan internet (ISP) yang selama ini juga beroperasi dengan BTS.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif, mengingatkan bahwa bagaimanapun telekomunikasi merupakan objek vital dan dugaan kemudahan Starlink hadir di Indonesia turut menjadi persoalan.
Protes asosiasi ISP di Indonesia ini, lanjut Arif, tidak semata bisnis, namun kepentingan data nasional melalui pemerintah. “Apalagi terkait infrastruktur telekomunikasi yang kita lihat sudah menjadi sebuah infrastruktur vital juga, apakah semuanya mau diserahkan kepada asing?” ucap Arif kepada Bloomberg Technoz, Senin (10/6/2024).
Perangkat Starlink yang tengah diuji coba warganet (netizen) juga merupakan perangkat ilegal, tegas Arif. “Penemuan perangkat Starlink yang diduga masuk ke pasar melalui jalur ilegal, kehadiran perangkat tersebut tanpa proses standarisasi yang tepat dari otoritas terkait,” cerita dia sebelumnya.