Logo Bloomberg Technoz

“Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu 15,69% (yoy). Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah kredit modal kerja yang mencapai Rp3.319,15 triliun,” ungap Febrio.

Lebih lanjut ia melaporkan bahwa rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) positif 25,99% pada April 2024 secara yoy dan 25,96% mom. “Menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global,” ucapnya.

Sementara itu, rasio Alat Likuid/Non Core Deposit (AL/NCD) tumbuh 113,9% pada April 2024, melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya 121,05%. Alat Likuid/DPK (AL/DPK) tercatat sebesar 25,6%, juga sedikit melambat dibanding bulan sebelumnya 27,18%.

“Jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. Kondisi tersebut searah dengan likuiditas global yang cukup ketat di tengah kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga tinggi (high for longer),” kata Dian.

Sedangkan kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,33% dan NPL net sebesar 0,81%, masing-masing tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni 2,25% dan 0,77%.

Dian melaporkan NPL gross UMKM pada April 2024 tercatat 4,26% atau naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,98% dan NPL net UMKM 1,54% juga naik dibandingkan bulan Maret yang sebesar 1,45%.

Kenaikan NPL gross UMKM dipengaruhi dengan kenaikan pada segmen kredit kecil dan mikro yang naik menjadi 3,89% di April 2024, sedangkan pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 3,65%.

“Walaupun demikian, perbankan telah mengantisipasi kenaikan NPL UMKM tersebut dengan membentuk CKPN kredit UMKM sebesar Rp85,5 triliun dan perbandingan antara total CKPN UMKM terhadap total NPL UMKM mencapai sebesar 137,37%,” pungkas Dian.

(red)

No more pages