Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Terkerek OPEC+, BBM di Indonesia Bisa Makin Mahal

Tara Marchelin
03 April 2023 13:56

Ilustrasi pengisian BBM Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi pengisian BBM Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Memanasnya harga minyak dunia akibat sentimen pemangkasan produksi oleh anggota OPEC+ diperkirakan tidak berimbas signifikan bagi Indonesia. Namun, masyarakat tetap perlu mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di dalam negeri dalam waktu dekat.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual mengatakan sejauh ini efek lonjakan harga minyak dunia belum memukul Indonesia. Dia menyebut efek domino dari pemotongan produksi minyak mentah anggota OPEC+ masih perlu dipantau hingga satu atau dua pekan ke depan.

“Sejauh ini kami belum melihat ada [dampak] yang signifikan karena ini reaksi dari berita. Biasanya memang akan ada lonjakan [harga minyak] pascaberita pemotongan kuota dari OPEC+. Memang, sebelumnya harga minyak sempat jatuh cukup dalam, sempat ke arah sekitar US$ 60/barel,” kata David saat dihubungi Bloomberg Technoz, Senin (3/4/2023).

Pengaruhnya [kenaikan harga minyak dunia] ke harga BBM [di dalam negeri] mungkin belum berubah banyak, tetapi kita lihat saja seminggu atau dua minggu ke depan.

David Sumual , Kepala Ekonom Bank BCA

David tidak menampik keputusan mengejutkan OPEC+ dipicu oleh kekhawatiran anggotanya atas tren penurunan permintaan minyak global. Namun, saat ini permintaan minyak justru cenderung naik, khususnya dari China.

Sampai dengan kuartal III-2023, David memproyeksikan harga minyak dunia mencapai kisaran US$ 75/barel hingga US$ 85/barel.