Dalam analisisnya, Bankrate memperhitungkan pajak properti, asuransi rumah, biaya energi, tagihan internet dan kabel, dan 2% dari harga jual untuk pemeliharaan - pengeluaran yang cenderung(diremehkan oleh banyak pembeli.
Pemeliharaan rumah merupakan penyumbang terbesar dari biaya kepemilikan dalam temuan Bankrate. Akibatnya, negara-negara bagian di mana harga beli properti naik drastis selama pandemi mengalami peningkatan persentase yang lebih besar dalam pengeluaran keseluruhan. Pajak properti menjadi komponen terbesar kedua di negara bagian dengan pajak tinggi seperti New Jersey dan Connecticut. Di negara bagian lain, tagihan energi menempati posisi kedua.
Empat tahun terakhir inflasi memberikan pukulan terbesar bagi pemilik rumah di Utah, di mana pengeluaran melonjak 44%. Disusul Idaho dengan 39%, diikuti oleh Hawaii dengan 38%. Alaska dan Texas mengalami peningkatan terkecil, dengan biaya naik 14%. Total tahunan bervariasi secara luas, dari US$11.559 di Kentucky hingga US$29.015 di Hawaii.
Ostrowski mengatakan total biaya dalam beberapa kasus mungkin dilebih-lebihkan, terutama untuk pemilik rumah baru yang tidak memerlukan perbaikan, tetapi tetap berguna untuk diingat oleh pembeli.
"Tentu saja lebih baik melakukan persiapan dan memiliki uang ekstra di rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi," katanya, "dibandingkan dengan kurangnya persiapan dan terburu-buru."
(bbn)
