Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan papan pemantauan khusus full call auction (FCA) kembali menimbulkan panic selling. Aksi jual ini terjadi di saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Saham FREN masuk FCA pada 31 Mei 2024. Sejak saat itu, saham FREN turun hingga menyentuh autoreject bawah (ARB) enam hari berturut-turut hingga 7 Juni 2024.

Baru pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024), saham FREN rebound dengan tambahan 2 poin atau setara 7,14% ke level Rp30/saham. Level ini tercapai hingga penutupan sesi satu siang ini.

Namun, sebelum pembalikan arah itu, saham FREN telah mengakumulasi penurunan akumulatif hingga 44% usai masuk papan pemantauan khusus FCA.

Kondisi tersebut juga membuat banyak investor keluar dari saham FREN. Ini tercermin dari posisi jual ribuan lot saham FREN di pasar negosiasi beberapa hari terakhir.

Namun, bukan hal mudah untuk keluar dari saham FREN. Terlebih, manajemen FREN juga terus menerbitkan saham baru yang berasal dari konversi waran seri III.

Berdasarkan data terakhir, saham FREN mencapai 476,7 miliar unit. Sementara, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah pemegang saham FREN mencapai 225.148 orang.

Sebelumnya, FREN masuk dalam papan pemantauan khusus sehingga sahamnya tidak dapat ditransaksikan secara reguler, melainkan menggunakan skema full call auction (FCA). Investor tidak bisa mengamati posisi bid dan offer saham sebagaimana perdagangan biasa. 

Kinerja perseroan juga belum membaik. Pada kuartal I-2024, Smartfren merugi Rp253 miliar akibat beban penyusutan dan operasional yang tinggi.

(ibn/dhf)

No more pages