Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Manajemen emiten PT Indofarma Tbk (INAF) buka suara terkait kinerja keuangan perusahaan yang mencatatkan rugi bersih dan pembayaran gaji karyawan yang tertunda hingga saat ini.

Menurut Direktur Utama Indofarma Yelindriani, penyebab perusahaan merugi karena tidak optimalnya kinerja operasional perseroan akibat modal kerja yang dimiliki sangat terbatas. Modal kerja yang sangat terbatas mengakibatkan tingkat produksi yang tidak optimal pada perseroan dan tidak tersedianya cukup produk yang dipasok oleh prinsipal di Entitas Anak.

“Perseroan telah melakukan optimalisasi dan efisiensi pengeluaran (biaya) tetapi tingkat efisiensi yang dihasilkan tidak optimal sebagaian besar komponen biaya merupakan fixed cost (biaya tetap), seperti biaya pegawai dan depresiasi fasilitas dan mesin produksi,” ujarnya dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (10/6/2024).

Yelindriani menambahkan dengan keterbatasan modal ini, kondisi perseroan khususnya produksi obat saat ini hanya fokus pada produksi untuk pemenuhan kontrak dari pemerintah.

Informasi saja, laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan INAF adalah kuartal III-2023. Dalam laporan keuangan ini, Indofarma menyatakan mengalami rugi bersih Rp191,69 miliar, naik 4,68% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp183,12 miliar.

Kerugian ini didorong oleh laba bruto yang dihasilkan tergolong mini, hanya Rp10,24 miliar pada periode Januari-Sepetmber 2023. Laba bruto turun signifkan dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp76,34 miliar.

Bahkan laba bruto ini tidak mamu untuk menutup beban penjualan yanga tercatat Rp76,45 miliar serta beban umum dan administrasi yang tercatat Rp100,53 miliar.

Perseroan juga mencatatkan beban keuangan Rp39,09 miliar, naik 35% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp28,98 miliar.

Dalam laporan keuangan tersebut, perseroan juga menyatakan mengalami ekuitas negatif Rp105,36 miliar. Hal ini disebabkan karena rugi yang terjadi bertahun-tahun sehingga saldo rugi tercatat Rp807,99 miliar.

Manajemen juga memaparkan terkait pembayaran gaji karyawan. Status pembayaran gaji karyawan bulan Januari 2024 sampai Mei 2024 belum dibayar sepenuhnya tetapi dibayarkan dengan kebijakan gradasi sesuai levelisasi karyawan.

Berikut skema pembayaran gaji karyawan INAF:

Level Jan Feb Mrt Apr Mei
Staf (BoD-4) 50% 10% 10% 10% 10%
Asisten Manajer (BoD-3) 50% 30% 30% 30% 30%
Manajer (BoD-2) 50% 40% 40% 40% 40%
General Manager (BoD-1) 50% 50% 50% 50% 50%
Direksi 50% 50% 50% 50% 50%
Komisaris 50% 50% 50% 50% 50%
Organ Komisaris 50% 50% 50% 50% 50%

(red)

No more pages