Logo Bloomberg Technoz

Dalam beberapa hal, BMI menganggap, reaksi tersebut tidak mengherankan, mengingat para pelaku pasar sudah memperkirakan perpanjangan pemangkasan yang ada saat ini.

“Sentimen juga makin bearish selama beberapa pekan terakhir, dengan para trader menjadi jauh lebih mudah menerima aksi harga yang mengarah ke bawah, alih-alih ke atas,” papar BMI, dikutip Senin (10/6/2024).

Meskipun demikian, kerugian ini juga mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi perubahan strategi OPEC+. Secara historis, OPEC+ cenderung membicarakan pasar. Namun, pesan yang disampaikan seputar pertemuan terakhir ini relatif ‘lembut’.

BMI menganggap pengumuman keputusan OPEC+ dua pekan lalu tidak memiliki nada untuk mengambil kebijakan 'apa pun yang diperlukan' untuk mendukung kepentingan mereka seperti pengumuman sebelumnya.

Dalam pandangan BMI, OPEC+ kini memberi sinyal niat yang lebih kuat untuk mengurangi pengurangan produksi mereka secara berkelanjutan.  

Namun, terdapat ketegangan yang memuncak di dalam kelompok tersebut. Beban dari pemotongan ini tersebar sangat tidak merata, di mana Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menanggung beban yang lebih besar.

OPEC+ telah berupaya untuk memperbaiki keseimbangan tersebut dalam dua cara, seperti meminta kompensasi dari negara yang tidak patuh (Irak dan Kazakhstan) serta melalui tingkat produksi referensi. Namun, kedua upaya tersebut minim membuahkan hasil.

Produksi minyak oleh OPEC+. (Sumber: Bloomberg)

Permintaan Naik

Di sisi lain, bagaimanapun, perpanjangan pemangkasan produksi bakal memperketat keseimbangan pasar global secara signifikan karena sebagian besar produksi OPEC+ berasal dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

“Permintaan minyak di wilayah ini mencapai puncaknya pada kuartal ketiga dan produsen-produsen utama biasanya membatasi ekspor mereka selama bulan-bulan musim panas untuk memenuhi permintaan domestik yang meningkat,” papar BMI.

Dengan demikian, BMI menilai, kebijakan mempertahankan pemangkasan produksi OPEC+ saat ini akan sangat mengurangi ketersediaan bersih minyak mentah di pasar global. 

Irak, Kazakhstan, dan Rusia —yang kepatuhannya terhadap kebijakan OPEC+ tidak konsisten secara historis — berjanji untuk sepenuhnya menjalankan kesepakatan dan memberikan kompensasi atas kelebihan produksi yang terjadi sebelumnya, walaupun janji-janji ini, harus diakui, patut dipertanyakan.

Sementara itu, kelompok tersebut menjelaskan bahwa peningkatan produksi yang dijadwalkan dapat dihentikan sementara atau bahkan dibatalkan, jika kondisi pasar memungkinkan. Secara keseluruhan, hal ini akan mendukung harga dan meningkatkan stabilitas pasar yang lebih luas.

(dov/wdh)

No more pages