Logo Bloomberg Technoz

Angka-angka tersebut “Membuka kembali pintu yang sedikit lebih luas pada perdebatan mengenai apakah kebijakan tersebut memang seketat yang diperkirakan oleh The Fed,” kata Jeffrey Rosenberg dari BlackRock Inc. di Bloomberg Television pada Jumat kemarin.

Tingkat pengangguran melonjak menyentuh 4%, melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan angkanya masih akan stabil di 3,9%, sama dengan bulan sebelumnya.

Senada, pendapatan rata-rata per jam pekerja di AS meninggi 0,4% dari April sebelumnya, dan secara tahunan mencapai 4,1%.

Data-data ketenagakerjaan AS terbaru yang mengejutkan itu tak akan diragukan menjadi alasan bagi pasar untuk semakin ‘gugup’ memasuki pekan penting ini ketika Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menggelar Pertemuan Komite Terbuka (Federal Open Market Committee/FOMC) dan mengumumkan hasilnya pada Kamis mendatang. 

Pasar sejauh ini sudah menghapus ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) bulan ini. Sementara harapan penurunan pada September–November dan Desember pupus dengan probabilitas di bawah 50%.

Bagi para ekonom, data ketenagakerjaan Jumat lalu sangat tidak ramah bagi The Fed.

“Datanya tidak mudah bagi The Fed. Tidak ramah bagi pelonggaran. Jika kita melihat data ini saja, itu berarti The Fed kemungkinan akan menahan bunga acuan sampai beberapa bulan ke depan,” komentar Jay Bryson, Kepala Ekonom di Wells Fargo & Co, mengutip Bloomberg.
 
Kedepan, yang sudah pasti ditunggu-tunggu adalah pengumuman rilis data inflasi Mei Amerika Serikat, dan hasil dari rapat FOMC yang juga dilangsungkan pekan ini. Pernyataan Jerome Powell, Gubernur The Fed, dalam konferensi pers akan menjadi perhatian utama pasar yang masih mencari sinyal lebih banyak tentang prospek suku bunga acuan AS ke depan.

(fad)

No more pages