Harga minyak mentah telah menurun sejak April karena prospek permintaan yang melemah, dengan manajer investasi mengurangi posisi net long (posisi beli lebih banyak dibanding posisi jual) mereka pada patokan global Brent paling banyak yang pernah tercatat sejak data tahun 2011, membawa posisi ke level paling tidak bullish dalam satu dekade. Posisi net long untuk WTI juga menurun.
Namun, masih terdapat kekuatan di beberapa pasar produk olahan, seperti kebangkitan kembali bahan bakar jet seiring dengan meningkatnya perjalanan udara ke level sebelum Covid.
Sementara itu, geopolitik tetap menjadi fokus. Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Israel membebaskan empat sandera dalam operasi di Gaza, bagian dari serangan yang menewaskan lebih dari 200 warga Palestina, menurut kantor media pemerintah yang dikelola Hamas. Dan di Eropa, partai-partai sayap kanan mendapatkan dukungan dalam kekacauan politik di Prancis dan Jerman, setelah pemilu Parlemen Eropa pada Minggu (09/06/2024).
Volume perdagangan kemungkinan akan tipis selama jam-jam Asia dengan libur nasional di China dan Hong Kong.
Harga:
- Minyak Brent untuk penyerahan Agustus turun 0,1% menjadi US$79,56 per barel pada pukul 08:21 WIB di Singapura.
- Minyak WTI untuk pengiriman Juli turun 0,1% menjadi US$75,45 per barel.
(bbn)