Logo Bloomberg Technoz

Bagi para ekonom, data ketenagakerjaan Jumat lalu sangat tidak ramah bagi The Fed. “Datanya tidak mudah bagi The Fed. Tidak ramah bagi pelonggaran. Jika kita melihat data ini saja, itu berarti The Fed kemungkinan akan menahan bunga acuan sampai beberapa bulan ke depan,” komentar Jay Bryson, Kepala Ekonom di bank terbesar AS Wells Fargo & Co, seperti dilansir Bloomberg.

Gubernur The Fed Jerome Powel. (Dok: Bloomberg)

Menurut analisis tim ekonomi Bloomberg Economics untuk kawasan Amerika Serikat, data ketenagakerjaan bulan Mei yang dilansir pekan lalu memperlihatkan kontradiksi yang terjadi di pasar tenaga kerja, seperti yang sudah diekspektasikan oleh para ekonom. 

Di satu sisi, data tersebut memperlihatkan pertumbuhan yang tangguh penambahan lapangan kerja. Akan tetapi, pada saat yang sama, tingkat pengangguran membengkak. 

“Kami percaya data terakhir [data tingkat pengangguran] menunjukkan potret yang lebih dekat dengan kenyataan sebenarnya. Pasalnya, permodelan BLS [Badan Statistik AS] dalam memperkirakan kemunculan dan penutupan dunia usaha –yang menambahkan 231.000 pekerjaan baru dalam data Mei– tertinggal dari kenyataan terjadinya kenaikan angka penutupan usaha. Kami memperkirakan, laju penambahan lapangan kerja saat ini kemungkinan kurang dari 100.000 per bulan,” kata tim ekonomi Bloomberg Economics Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger juga Estelle Ou, dalam laporan yang dilansir sesaat setelah rilis data, pekan lalu.

Berikut ini beberapa catatan penting para ekonom Bloomberg Economics:

  1. Angka NonFarm Payrolls (NFP) bertambah 272.000 pekerjaan pada Mei dibanding data April yang direvisi turun menjadi 165.000 pekerjaan. Angka itu lebih tinggi dibanding prediksi Bloomberg Economics sebesar 222.000 dan median konsensus sebesar 180.000. Angka revisi bersih dalam dua bulan ini mencapai minus 15.000 pekerjaan.

  2. Rekrutmen tenaga kerja terbanyak terjadi di sektor-sektor yang acyclical (tidak bersiklus) seperti sektor layanan kesehatan dan sektor yang tidak mengalami depresi selama setahun terakhir seperti transportasi dan pergudangan. Namun, sektor layanan profesional dan bisnis mencatat kenaikan besar, begitu juga sektor rekreasi dan perhotelan juga terus melakukan rekrutmen pekerja jelang dimulainya liburan musim panas.

  3. Hasil survei rumah tangga lebih lemah memperlihatkan data lebih lemah. Di mana terjadi kontraksi lapangan kerja sebesar 408.000 dibandingkan penambahan 25.000 sebelumnya. Bila angkanya disesuaikan dengan definisi NFP yaitu penggajian di sektor nonpertanian yang antara lain mencakup mereka yang memiliki pekerjaan lebih dari satu dan tidak termasuk pekerjaan di rumah tangga pribadi, maka angka kontraksinya lebih besar mencapai 456.000 dibanding penambahan 563.000 sebelumnya.

  4. Menurut kami, hasil survei perusahaan melebih-lebihkan kekuatan pasar tenaga kerja dan kami mengambil lebih banyak sinyal dari survei rumah tangga. Permodelan kelahiran-kematian yang digunakan BLS (BPS Amerika) untuk menyesuaikan data NFP menambah 231.000 pekerjaan berdasarkan penyesuaian nonmusiman terhadap angka Mei. Namun, pengamatan kami terhadap buka-tutup bisnis secara real time menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya kurang dari setengah angka itu.

  5. Jumlah pekerjaan penuh waktu turun 625.000, membalikkan sebagian besar kenaikan besar pada April yang angkanya mencapai 949.000 dan melanjutkan tren penurunan. Median durasi pengangguran meningkat menjadi 8,9 minggu dibanding 8,7 minggu sebelumnya. Itu konsisten dengan berbagai survei yang menunjukkan bahwa para pencari kerja di AS membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan.

  6. Angkatan Kerja di AS turun 250.000, sementara jumlah pengangguran naik sebesar 157.000 orang.

  7. Tingkat pengangguran U-3 naik jadi 3,96% dibanding 3,86% sebelumnya. Secara keseluruhan, angka itu sesuai prediksi kami sebesar 4%, namun berada di atas ekspektasi pasar 3,9%.

  8. Jika tingkat U-3 naik hingga 4% dalam dua bulan ke depan, hal itu akan memicu sebagian besar indikator untuk mengidentifikasi resesi.

  9. Tingkat pengangguran U-2 yang mengukur jumlah orang kehilangan pekerjaan atau menyelesaikan pekerjaan sementara secara kasar angkanya stabil di 1,92%, lebih tinggi dibanding tingkat sebagian besar tahun 2022 dan 2023. Literatur akademis mencatat bahwa indikator ini yang paling sensitif terhadap siklus bisnis.

  10. Rata-rata pergerakan arus pengangguran bersih selama enam bulan, perbedaan antara jumlah pekerja yang masuk dan keluar dari pengangguran, adalah negatif selama 13 bulan berturut-turut.

  11. Nasi pekerjaan pekerja domestik dan asing mengalami penurunan pada Mei. Tingkat pengangguran di negara bagian utama naik jadi 3,8% dibanding 3,4% bulan sebelumnya. Sedang di negara bagian lain turun jadi 3,4% dari 3,9% bulan sebelumnya.

  12. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,4% dibanding 0,2% sebelumnya, tepat di atas perkiraan konsensus sebesar 0,3%. Rata-rata jam kerja mingguan tetap stabil di 34,3 di mana hal itu berarti pendapatan mingguan pekerja meningkat 0,4%, sama dengan upah per jam.

  13. Kesimpulannya: Laporan ketenagakerjaan AS pada Mei dapat membantu membangun argumen terkait peluang penurunan bunga The Fed dalam waktu dekat atau tidak sama sdekali. The Fed, yang tampaknya meremehkan masalah pengukuran yang mengganggu survei perusahaan, kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh kuatnya data NFP –yang menurut kami tidak mencerminkan kenyataan. Hal itu meningkatkan risiko bahwa pada akhirnya Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghadapi pelemahan pasar tenaga kerja “yang tidak terduga” yang menurutnya dapat memicu penurunan suku bunga.

Secara historis, The Fed sangat menekankan pentingnya data NFP dalam memahami kondisi pasar tenaga kerja. Jika para pengambil kebijakan The Fed terus menganggap data gaji yang kuat tersebut sebagai nilai nominal, The Fed mungkin akan terlambat menurunkan bunga acuan dengan potensi menggunting bunga ketika pasar tenaga kerja sudah berada dalam kondisi yang jauh menurun. Pada saat itu The Fed harus menurunkan bunga lebih tajam. 

(rui)

No more pages