Logo Bloomberg Technoz

Sesi I IHSG Menguat 0,15% Berkat Data Inflasi yang Melandai

Muhammad Julian Fadli
03 April 2023 12:20

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,15% dan 10,52 poin ke level 6.815 pada penutupan sesi 1 pada Senin (3/4/2023). Sementara kurs rupiah terpantau menguat 0,01% ke level Rp 14.997/US$.

Sepanjang perdagangan sesi 1 IHSG bergerak di teritori positif dengan rentang perdagangan bergerak pada area level 6.812 - 6.849. Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp 4,7 triliun dari 12,28 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Tercatat ada penguatan 249 saham dan sebanyak 292 saham terjadi pelemahan. Sisanya 172 saham stagnan.

Sentimen positif dalam negeri datang dari data inflasi yang melandai, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Maret 2023 berada pada level 4,97% secara tahunan (year-on-year/yoy). Melandai dibandingkan dengan inflasi Februari 2023 sebesar 5,47% yoy. Adapun secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,18% mtm. Lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 0,16% mtm.

Sektor saham transportasi dan sektor saham energi menjadi pendukung utama laju IHSG dengan naik 0,70% dan 0,65%, disusul oleh menguatnya sektor saham infrastruktur dengan naik 0,30%. Sedangkan, sektor saham konsumen primer mengalami pelemahan 0,85%.

Sejumlah saham-saham sektor keuangan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) yang melesat 10,8%, dan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang naik 5,4%.