Logo Bloomberg Technoz

Latar Belakang Bendahara NU yang Akan Kelola Tambang Bekas KPC

Redaksi
09 June 2024 09:00

Menhan Prabowo Subianto saat Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)
Menhan Prabowo Subianto saat Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaksana Bendahara Umum Nahdlatul Ulama (NU) Gudfan Arif Ghofur dipilih untuk mengurus wilayah usaha pertambangan khusus (WIUPK). Wilayah yang akan dikelola oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Islam ini merupakan lahan bekas milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Gudfan Arif Ghofur merupakan seorang putra dari seorang Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, KH Abdul Ghofur. Gudfan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Darul Ulum Jombang, dan kini aktif di dunia bisnis sejak tahun 2003.

Gudfan bahkan disebutkan juga merangkap sebagai komisaris dan direksi di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang seperti minyak dan gas, petrokimia, informasi dan telekomunikasi (IT), serta pertambangan batubara.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan NU akan memperoleh wewenang untuk mengelola usaha pertambangan. Dia mengatakan badan usaha milik NU, saat ini tengah berproses, untuk kemudian mengelola WIUPK bekas lahan anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tersebut.