Para pekerja berada di sana untuk menilai kerusakan pada pipa-pipa besar yang mengalirkan air ke penduduk Nuseirat.
Salah satu warga, Ibrahim al-Hur, mengatakan kepada AFP, "Kami mendengar beberapa kali ledakan, dan kami terkejut karena ledakan itu berada tepat di sebelah kami, di stasiun air terdekat."
"Hanya dengan satu rudal, lihat apa yang terjadi," katanya, sambil menunjuk dinding stasiun yang hancur di belakangnya.
Di rumah sakit, jenazah sang wali kota dibungkus dengan kain putih yang dihiasi dengan rompi visibilitas tinggi, sebelum dimasukkan ke dalam ambulans dengan tandu.
Pemerintah kota Nuseirat mengatakan bahwa mereka berduka atas kepergian "wali kotanya, yang memilih untuk memenuhi tugasnya dengan dedikasi dan pengabdian untuk melayani masyarakat Nuseirat hingga saat-saat terakhirnya."
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Maghari "tulus dan mengabdi pada pekerjaannya, melayani rakyat dan tanah airnya."
Perang pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka resmi Israel.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 36.731 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah itu.
Kekerasan telah menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur, dan pengepungan Israel di wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan air bersih dan kebutuhan dasar lainnya.
(red/ros)