"Ini adalah keputusan tidak bermoral yang hanya membantu terorisme dan memberi penghargaan kepada Hamas," kata misi Israel untuk PBB dalam sebuah pernyataan. "Satu-satunya yang masuk dalam daftar hitam hari ini adalah Sekretaris Jenderal."
Erdan juga mengunggah video ke media sosial yang menunjukkan interaksinya dengan seorang pejabat PBB yang memberitahunya tentang masuknya Israel ke dalam daftar tersebut.
"Rekaman video Duta Besar Erdan tentang panggilan telepon itu, dan rilis sebagian dari rekaman itu di Twitter sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima--dan sejujurnya sesuatu yang belum pernah saya lihat selama 24 tahun saya melayani organisasi ini," kata Dujarric.
Israel juga disebut dalam laporan tahun lalu, tetapi tidak sebagai negara yang gagal mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi anak-anak. Dalam laporan tahun 2023, PBB mengatakan telah memverifikasi lebih dari 3.000 "pelanggaran berat" terhadap sekitar 1.100 anak Palestina dan delapan anak Israel di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Israel.
(bbn)