Volatilitas pasar keuangan dan ketidakpastian perekonomian global membuat para orang-orang berkantong tebal di banyak tempat memiliki cadangan uang tunai lebih besar. Akhirnya, mereka pun membelanjakan uangnya lebih besar juga termasuk untuk membeli mobil mewah. Selain itu, tren pembelian tunai ini juga dipengaruhi oleh tingginya bunga pinjaman mobil yang sudah menembus level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Tren beli mobil mewah secara tunai ini akan mempengaruhi tingkat keuntungan industri mobil dan perilaku konsumen di masa depan. Pendapatan dealer mobil akan terseret turun karena sumbangan dari pembiayaan mobil juga rendah.
Bagi Genesis, dealer mobil mewah seperti Mercy dan BMW, juga Infinity dan Jaguar, hal itu sudah mereka coba antisipasi dengan menawarkan sewa mobil yang agresif pada konsumen, jelas Krelle.Di sisi lain, pembelian mobil secara tunai menjadi pemicu kenaikan harga mobil pada 2022.
Panga pasar barang mewah di Amerika Serikat pada 2019 mencapai 16,1% dari total pasar otomotif. Namun, angka itu naik menjadi di atas 18%, menurut Kelley Blue Book. Pembeli rata-rata membayar sekitar US$ 65,775 atau setara Rp 995,44 juta per unit mobil mewah baru pada musim semi 2022, sedangkan rata-rata harga mobil baru yang bukan mobil mewah sekitar US$48,094 atau Rp 727,87 juta per unit.
(rui)