Bloomberg Technoz, Jakarta - Bagi pabrikan otomotif dan pembeli mobil, 2022 adalah tahun yang menantang akibat tingginya bunga pinjaman dan tekanan inflasi. Bagi konsumen, dua hal itu membuat daya beli tertekan. Sedangkan bagi merek-merek otomotif, mereka harus berjuang untuk terus mengelola pasokan dan rantai suplai. 

Namun, beberapa merek mobil mewah berhasil melewati beratnya 2022 itu. Pada 2022, Bentley berhasil menjual 15.174 unit mobil ke seluruh dunia, naik 4% dibandingkan 2021. Lalu, merek mobil mewah dari Italia Lamborghini bahkan mencatat kenaikan penjualan sampai 10% tahun lalu sebanyak 9.233 mobil terjual ke seluruh dunia.

Begitu pun Porsche, mobil mewah asal Jerman naik 3% di seluruh dunia dengan rekor penjualan di Amerika Utara. Disusul Rolls Royce dari Inggris yang mencetak pertumbuhan penjualan 8% dengan melego 6.012 mobil tahun lalu. Permintaan mobil mewah yang cukup banyak menahan tekanan dari penurunan pasar di China. 

“Penjualan barang mewah sudah berhasil tumbuh hingga 3% pada 2022,” ujar Zack Krelle, senior manager OEM Analytics TrueCar. Tesla memimpin penjualan kategori ini sedangkan merek-merek Jerman seperti BMW dan Mercedes-Benz berhasil memperkuat penjualan dan mencetak pertumbuhan melampaui 2021 terdorong oleh penjualan mobil listrik. 

Dibayar Tunai

Tahun ini, merek-merek otomotif mewah tersebut diprediksi akan mencetak kinerja gemilang lagi, menurut para analis. Salah satu penyokong utamanya adalah tren pembelian mobil mewah secara tunai oleh kaum super kaya dunia yang sudah berlangsung sejak pandemi merebak tiga tahun lalu.