Ada "penyajian fakta yang sangat keliru" dan rincian yang diungkap dalam serial tersebut membuat pengguna media sosial mengidentifikasi dirinya sebagai penguntit, kata para pengacara Harvey dalam gugatan tersebut.
Penggambaran karakter bernama Martha sebagai penguntit yang dihukum yang melakukan pelecehan seksual terhadap karakter Gadd, "secara kejam" menghancurkan hidupnya, menurut gugatan tersebut.
Netflix menggunakan "identitas dan kemiripannya" untuk keuntungan dan mengakibatkan "tekanan emosional yang parah dan ekstrem," kata pengacara Harvey dalam gugatan tersebut. Mereka meminta persidangan oleh juri untuk mendapatkan kembali lebih dari US$50 juta dari keuntungan yang dihasilkan acara tersebut untuk Netflix dan lebih dari US$120 juta sebagai ganti rugi.
Baby Reindeer telah menjadi hit di seluruh dunia untuk Netflix — mengumpulkan 22 juta penonton hanya dalam minggu ketiga di situs tersebut. Juru bicara Gadd dan pengacara Harvey tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Kami berniat untuk membela masalah ini dengan gigih dan mendukung hak Richard Gadd untuk menceritakan kisahnya," kata Netflix.
(bbn)
