Logo Bloomberg Technoz

Israel Disebut Pakai Senjata Panas di Gaza, Tubuh Bisa Meleleh

Redaksi
07 June 2024 16:45

Ledakan di Gaza akibat konflik Israel - Hamas. (Dok: Bloomberg)
Ledakan di Gaza akibat konflik Israel - Hamas. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengungkapkan bahwa mereka telah menerima kesaksian yang menunjukkan bahwa mayat-mayat warga Palestina yang terbunuh oleh pendudukan Israel di Gaza tampaknya telah "menguap atau meleleh," yang mengisyaratkan adanya penggunaan senjata panas yang dilarang di daerah pemukiman.

Melansir Almayadeen, kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa itu menyerukan penyelidikan internasional atas masalah ini, dan mendesak agar "komite ahli internasional harus dibentuk untuk menyelidiki senjata yang digunakan Israel sebagai bagian dari genosida di Jalur Gaza... termasuk kemungkinan penggunaan bom yang menghasilkan panas tinggi sehingga tubuh korban menguap."

Menurut laporan tersebut, perang genosida di Gaza, yang telah mengakibatkan setidaknya lebih dari 36.000 orang Palestina menjadi martir, menimbulkan kekhawatiran "tentang potensi penggunaan 'senjata termal', atau yang dikenal sebagai 'bom vakum'," yang dikenal di kalangan militer karena keampuhannya dalam menghancurkan gua-gua dan kompleks terowongan bawah tanah.

"Sejumlah korban yang terbunuh dalam serangan Israel yang mengerikan terhadap bangunan-bangunan tempat tinggal telah lenyap dan mungkin telah menjadi abu, menimbulkan pertanyaan tentang jenis bom yang digunakan dalam serangan tersebut," kata Euro-Med, yang juga menambahkan bahwa ribuan martir "masih belum ditemukan, baik karena tidak mungkin untuk menemukan mereka dari bawah reruntuhan karena kurangnya peralatan dan pengetahuan teknis yang memadai, atau karena mayat-mayat mereka disembunyikan oleh tentara Israel atau sudah tidak ada lagi."

Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Dinas Pertahanan Sipil Gaza telah mengeluarkan beberapa pernyataan mengenai tubuh korban yang berubah menjadi abu bulan ini. Pernyataan-pernyataan tersebut merinci penemuan kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza.