Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri pertahanan AS telah memerintahkan perpanjangan lagi kapal induk Dwight D Eisenhower, yang telah dikerahkan ke Timur Tengah selama lebih dari tujuh bulan, untuk menjalankan misi menghalangi kelompok Houthi yang didukung Iran menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Dikenal juga dengan nama "Ike," kapal bertenaga nuklir ini telah diperpanjang pengerahannya selama satu bulan, kata seorang pejabat pertahanan AS kepada Al Arabiya English. Hal ini terjadi di tengah peningkatan serangan Houthi di Timur Tengah.

"Ike," kapal induk utama dari Carrier Strike Group Two, telah dikerahkan sejak 14 Oktober, hanya beberapa hari setelah serangan Hamas ke Israel. Serangan Hamas tersebut menghidupkan kembali pertempuran di wilayah yang menurut penasihat keamanan nasional utama Presiden AS Joe Biden beberapa hari sebelumnya "lebih tenang hari ini dibandingkan dengan yang terjadi dalam dua dekade terakhir."

Tidak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober dan pemboman Israel ke Gaza, Houthi Yaman mulai menargetkan kapal-kapal militer dan komersial di Laut Merah, yang mereka anggap memiliki hubungan dengan Israel.

Kelompok yang didukung Iran ini telah menembak tanpa pandang bulu dan menghantam beberapa kapal yang tidak memiliki hubungan dengan AS atau Israel. Ini termasuk sebuah kapal yang sedang menuju ke Yaman dengan membawa makanan dan sebuah kapal tanker minyak yang dimiliki dan dioperasikan oleh China.

Di samping kapal induk itu sendiri, kelompok pemukul kapal induk Eisenhower mencakup kapal perusak USS Gravely dan USS Mason dan kapal penjelajah USS Philippine Sea. Gugus tempur kapal induk ini juga mencakup sayap udara yang berbasis di Ike dan terdiri dari sekitar 6.000 pelaut.

Pada Kamis, militer AS mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan delapan puluh sistem pesawat tanpa awak (UAS) Houthi yang diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman. Militer AS juga menghancurkan dua kapal permukaan tanpa awak (USV) di Laut Merah.

Selain itu, sebuah kapal koalisi menghancurkan sebuah UAS di atas Laut Merah, yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman. Houthi juga meluncurkan rudal balistik anti-kapal (ASBM) dari Yaman melalui Laut Merah. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan oleh kapal AS, koalisi, atau kapal komersial.

Namun, insiden ini menunjukkan bagaimana pertempuran harian terus berlanjut meskipun kampanye yang dipimpin AS telah berlangsung berbulan-bulan untuk menghalangi Houthi, yang telah menyatakan bahwa mereka akan menghentikan serangan mereka setelah gencatan senjata tercapai di Gaza.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa AS telah melakukan 51 serangan pertahanan diri terhadap Houthi, yang menurut pejabat tersebut telah melakukan lebih dari 170 serangan sejak November.

(red/ros)

No more pages