Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ungkap 3 Pekerjaan Rumah Prabowo di Awal Pemerintahannya

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 June 2024 15:30

Pelantikan Prabowo Gibran (Dok. KPU RI)
Pelantikan Prabowo Gibran (Dok. KPU RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengingatkan Prabowo Subianto dan Gibran Raka Buming Raka akan tiga ancaman yang harus diwaspadai pada awal pemerintahan mereka. Yakni, harga pangan, nilai tukar rupiah dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang dipatok naik.

Menurutnya, pergerakan nilai tukar pada sepanjang tahun ini terbilang cukup berfluktuasi, terutama dipengaruhi oleh konflik geopolitik yang terjadi. Ketika konflik geopolitik terjadi maka terdapat potensi depresiasi nilai tukar rupiah akibat keluarnya aliran modal asing dari pasar domestik. Namun, ia menilai saat ini eskalasi geopolitik terus mereda dan diharap bisa terus mereda hingga tahun depan sehingga pergerakan rupiah dapat jauh lebih stabil.

“Jadi eskalasi dari konflik geopolitik menurut saya masih akan menjadi faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah di tahun depan. Meski demikian tensi dari konflik geopolitik setidaknya sampai dengan saat ini relatif sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan kondisi satu tahun ke belakang,” kata Yusuf kepada Bloomberg Technoz, Jumat (7/6/2024).

Sementara itu, kata Yusuf, imbal hasil SBN yang ditetapkan pemerintah dan DPR berada di rentang 7% diakibatkan rezim suku bunga yang tinggi. Penentuan yield SBN sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga acuan bank sentral dan masih menjadi perhatian para pelaku pasar.

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

“Dari luar negeri saya kira faktor dari geopolitik masih akan mempengaruhi aliran modal di pasar keuangan sehingga juga bisa menentukan pergerakan nilai tukar dan pada muaranya akan menentukan suku bunga acuan,” kata Yusuf.