Logo Bloomberg Technoz

Mengenal Virus ASF yang Menyerang Ternak Babi di RI

Redaksi
07 June 2024 15:40

Babi makan biji-bijian di peternakan yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Jumat (7/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)
Babi makan biji-bijian di peternakan yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Jumat (7/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Virus African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi di wilayah Papua dan NTT.

Dari data Kepala Dinas Pertenakan dan Perkebunan Papua terjadi peningkatan angka kematian pada ternak babi di Kampung Noloka dan Ayapo Distrik. Tercatat hingga April 2024 sudah ada 156 ekor yang mati karena virus ASF.

Untuk itu status darurat virus ASF pun dikeluarkan lewat surat keputusan Gubernur Papua nomor: 188.4./143 Tahun 2024. 

Selain di Papua, virus ASF juga ditemukan pada 2 sampel babi di NTT. Bahkan dilansir dari Pos Kupang, berdasarkan data yang diungkap (Plt) Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lembata, Theresia Making, sejak Mei sudah 239 ekor babi mati dan dua diantaranya terkonfirmasi positif ASF.

Apa itu Virus ASF

Menurut situs ppid.pertanian.go.id, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.