Logo Bloomberg Technoz

ECB Sudah Pangkas Bunga, Kapan Giliran BI?

Tim Riset Bloomberg Technoz
07 June 2024 14:40

Bank Indonesia (BI). (Graham Crouch/Bloomberg)
Bank Indonesia (BI). (Graham Crouch/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Langkah bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), memangkas bunga acuan untuk pertama kali sejak 2019 memberi sinyal positif bagi prospek pelonggaran bunga pinjaman global yang sudah terbekap rezim bunga tinggi selama setidaknya empat tahun terakhir.

Langkah ECB itu bisa menjadi awalan dari tren penurunan bunga global ke depan. Prospek bunga acuan Federal Reserve (The Fed), misalnya, yang selama ini menjadi episentrum pasar mengingat posisi dolar AS yang sangat dominan dalam perekonomian global, semakin mengarah pada potensi penurunan hingga dua kali tahun ini. Data ketenagakerjaan yang akan dirilis nanti malam kemungkinan akan memperkuat ekspektasi tersebut.

Ini tentu akan menjadi kabar baik juga bagi Bank Indonesia. Langkah ECB yang mungkin akan disusul oleh The Fed pada satu waktu di tahun ini, dapat memberikan kepercayaan lebih besar bagi BI untuk melonggarkan moneter. Terlebih, posisi cadangan devisa pada Mei lalu mencatat kenaikan setelah empat bulan berturut-turut longsor akibat keterpurukan rupiah sejak awal tahun.

Namun, seberapa besar peluang bagi BI memulai penurunan bunga acuan?

ECB, bersama The Fed dan Bank of England, menjadi triumvirat bank sentral yang kebijakannya dicermati secara tajam oleh pasar karena pengaruhnya ke pasar global yang besar. Di kawasan Asia, kebijakan Bank of Japan, bank sentral Jepang, juga menjadi perhatian besar pasar selain perkembangan dari China.