Ilena Peng dan Kateryna Kadabashy - Bloomberg News
Bloomberg, Harga kakao kembali naik di tengah kekhawatiran baru tentang kekurangan pasokan, yang mendorong harga ke level tertinggi sepanjang masa pada bulan April.
Kontrak berjangka New York naik hingga 4,2% menjadi US$9.798 per ton pada Kamis (06/06/2024) di New York. Harga telah rebound lebih dari 40% dari posisi terendah bulan lalu karena dunia diperkirakan akan mengalami defisit yang cukup besar.
"Kami melihat koreksi ke atas setelah aksi jual agresif dari pertengahan April hingga pertengahan Mei karena kekhawatiran sistemik terhadap panen di Afrika Barat tetap menjadi ancaman serius bagi pasokan mendatang," kata analis Rabobank, Paul Joules.
Panen yang buruk di Afrika Barat, wilayah penghasil kakao terbesar, mendorong harga kakao berjangka ke rekor tertinggi lebih dari US$11.700 per ton di New York pada bulan April. Harga telah turun sejak saat itu, tetapi analis memperkirakan harga akan tetap tinggi karena kurangnya pasokan biji kakao global.
Ekspor kakao yang rendah dari Pantai Gading "masih cukup konsisten dan bullish," kata John Goodwin, analis senior komoditas di ArrowStream Inc.
Organisasi Kakao Internasional (International Cocoa Organization/ICCO) juga menaikkan perkiraan defisitnya minggu lalu, dengan alasan laju pemrosesan kakao yang kuat. Namun, reaksi harga "terbilang tenang" dibandingkan dengan fluktuasi yang terjadi baru-baru ini di pasar kakao, karena para pelaku pasar menunggu petunjuk permintaan lebih lanjut yang akan dirilis dalam data penggilingan kakao bulan depan.
"Beberapa pelaku pasar yang tersisa di pasar ini berpendapat bahwa penurunan permintaan tidak terhindarkan dan satu-satunya hal yang perlu didiskusikan adalah 'kapan'," kata Goodwin.
Harga:
- Kakao naik 3,6% menjadi US$9.750 pada pukul 11:16 pagi di New York, sementara harga berjangka London naik 2,7%.
- Kopi Robusta naik 0,2% menjadi US$4.330 per ton di London, dan kopi Arabika naik 0,65% di New York.
(bbn)
