Dalam kesempatan berbeda, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meyakini karut-marut polemik program Tapera bisa diselesaikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Walakin, hingga saat ini belum ada pembicaraan langsung dengan calon presiden ke-8 RI tersebut.
"Pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak ada. Namun, kami berkeyakinan bapak presiden [terpilih] Prabowo itu dalam beberapa kesempatan yang pernah kami diskusikan dari 10 tahun yang lalu, itu tanah adalah kedaulatan." kata Said ketika ditemui awak media dalam demonstrasi buruh atas penolakan Tapera di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
"Bicara tanah berarti bicara perumahan, dengan demikian kami berkeyakinan bapak presiden [terpilih] Prabowo Subianto akan memutuskan kalaulah Tapera ini dilanjutkan, negara akan hadir," tegasnya.
Adapun, keyakinan Said Iqbal ini didukung dengan janji Prabowo mengenai perumahan rakyat.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tak ingin tergesa-gesa menjalankan program Tapera jika memang negara belum siap. Basuki yang juga Ketua BP Tapera itu mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk setuju program Tapera harus diundur.
"Menurut saya pribadi kalau memang belum siap, kenapa kita harus tergesa-gesa," ujar di komplek DPR, Kamis (6/6/2024).
Basuki cuma kembali mengingatkan bahwa payung hukum Tapera sudah ada sejak 2016 melalui UU. Saat itu, kata dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta agar dipupuk dulu kredibilitasnya, karena ini berkaitan dengan kepercayaan publik.
"Karena ini masalah trust, sehingga kita undur ini sudah sampai 2027," kata dia.
"Untuk saya pribadi, kalau ini memang belum siap kenapa kita harus tergesa-gesa. Harus diketahui APBN sampai sekarang ini sudah 105 triliun dikucurkan untuk FLPP, untuk subsidi selisih bunga," tegas Basuki menambahkan.
Basuki juga tersirat kembali mengumpulkan sejumlah aspirasi yang telah masuk ke pemerintah, tidak terkecuali dari DPR.
"DPR misalnya, Ketua MPR untuk undur (Tapera), menurut saya, saya akan kontak dengan Bu Menteri Keuangan juga. Kita akan ikutin," kata Basuki.
(lav)