Berdasarkan laporan Tech Crunch, medsos X membuat keputusan dengan mengizinkan konten dewasa diunggah oleh pengguna mereka, sebagaimana tertuang dalam perubahan peraturan. Namun konten maupun grafis NSFW tetap diimbangi dengan sejumlah peringatan.
“Kami percaya bahwa pengguna seharusnya dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama diproduksi dan didistribusikan secara konsensual,” tulis X dalam halaman kebijakannya, dilansir Tech Crunch, Kamis (6/6/2024). “Ekspresi seksual, visual atau tertulis, bisa menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah,” demikian bunyi halaman kebijakan ‘konten dewasa’ X.
“Kami menyeimbangkan kebebasan ini dengan membatasi paparan konten dewasa untuk anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya,” masih dari pengumuman tersebut.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Twitter (nama sebelum X.com) telah menyatakan terjadi peningkatan minat pengguna internet terkait konten seksualitas dan seputar kripto. Twitter memperkirakan ada 13% dari keseluruhan konten memuat visual dewasa.
Presentasi tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana angka tersebut dihitung, namun data ini tertuang dalam materi prestasi Twitter bulan Oktober 2022, dikutip dari Reuters. Jauh sebelumnya Twitter adalah aplikasi yang relatif longgar terhadap aturan seputar konten dewasa.
(wep)