Logo Bloomberg Technoz

Sementara dari Amerika, indikator rekrutmen tenaga kerja Challenger sepanjang tahun ini hingga Mei turun 50% dibanding periode yang sama tahun lalu. "Rekrutmen tenaga kerja berada di level terendah dalam satu dekade. Perubahan yang biasa terjadi di pasar tenaga kerja yang sehat tampaknya terhenti," kata Andrew Challenger, SVP Challenger, Gray & Christmas dalam rilis data tadi malam, dikutip dari Bloomberg.

Laporan pada Kamis juga menunjukkan biaya tenaga kerja di AS lebih lambat ketimbang perkiraan menyusul nilai output pekerja yang menurun. Upah riil per jam AS juga lebih rendah. Secara keseluruhan, angka produktivitas pekerja di AS pada kuartal 1-2024 tidak stabil. Perlambatan yang berkelanjutan dinilai akan menghambat upaya The Fed mengendalikan inflasi.

Data NonFarm Payroll Mei yang diumumkan nanti malam diharapkan akan bertambah 180.000 pekerjaan, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Bila angkanya lebih rendah dari perkiraan, itu menjadi sinyal dovish bagi prospek bunga The Fed dan bagus bagi pasar. Sedangkan tingkat pengangguran AS pada Mei diprediksi stagnan di 3,9%.

Dari pasar domestik, hari ini pasar akan mencermati data cadangan devisa Mei yang diperkirakan stabil dibanding April, seiring dengan penerbitan Samurai Bond bulan lalu senilai Rp20,5 triliun dan kebutuhan intervensi rupiah yang tidak terlalu banyak karena rupiah cenderung stabil pada Mei.

Penguatan di awal perdagangan hari ini secara teknikal sudah menembus level 16.240 dan akan menuju Rp16.200/US$ yang makin mendekati MA-50 dan MA-100. Level resistance selanjutnya menarik dicermati pada Rp16.150/US$ yang jadi level paling optimis, juga Rp16.100/US$ sebagai resistance psikologis.

(rui)

No more pages