Pemerintah-DPR Sepakati Yield SBN, Kurs Rupiah Cs di 2025
Azura Yumna Ramadani Purnama
06 June 2024 19:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati sejumlah acuan, seperti kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga imbal tukar hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun.
Nilai tukar rupiah juga disepakati pada kisaran Rp15.300-Rp15.900/dolar AS. Sementara tingkat pertumbuhan ekonomi dipatok pada 5,1%-5,5% pada tahun 2025. Selain itu yield SBN dengan periode 10 tahun menjadi 6,9%-7,2% pada tahun 2024.
Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari hasik pembahasan pada panitia kerja (panja) DPR pada 5 Juni-6 Juni 2024. Besaran tersebut tercatat naik dari rentang awal yang ditetapkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2025 sebesar 6,9%-7,3%.
Adapun, hal tersebut disepakati setelah Komisi XI DPR RI melakukan rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia (BI), dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (6/6/2024).
“Setuju? Pemerintah setuju nggak? Kalau sudah setuju saya ketok,” kata Kahar sembari mengetok palu yang menandakan persetujuan seluruh peserta rapat, di ruang Komisi XI DPR RI.
Pemerintah bersama Komisi XI menyepakati target inflasi pada tahun 2025 pada rentang 1,5% - 3,5%. Nantinya, beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang telah disepakati oleh pemerintah dan Komisi XI akan dibahas lebih lanjut pada bahan anggaran (banggar) DPR RI.
Pada akhir rapat kerja tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa asumsi dasar tersebut pada akhirnya akan menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“Pembahasan hari ini tentu berguna bagi kami [dalam] menyusun RAPBN tersebut dengan terus berkonsultasi dengan seluruh stakeholder yang memang harus dikonsultasikan,” ucap Sri Mulyani pada akhir rapat.
“Terima kasih kepada masukan-masukan yang baik semoga ini menjadi awalan yang baik dan kredibel bagi APBN 2025,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mewakili pemerintah menyerahkan RAPBN 2025 kepada DPR RI dalam Sidang Paripurna, Senin (20/5/2024).imbal hasil surat berharga negara atau yield SBN tenor 10 tahun pada 2025 diperkirakan berada pada kisaran 6,9% - 7,3%.
Target pada rancangan awal itu jauh lebih tinggi dibanding target yield SBN tenor 10 tahun pada tahun ini yang berada di kisaran 6,7%. Artinya, pemerintah akan membayar utang lebih besar pada tahun depan karena beban bunga utang yang membengkak.
Selanjutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun depan diperkirakan berada pada rentang Rp15.300-Rp16.000 per US$. Kurs ini jauh lebih melemah dibanding target APBN 2024 yang berada di kisaran Ro15.000 per US$.
Sementara itu, inflasi 2025 diperkirakan berada pada kisaran 1,5%- 3,5%, masih dalam rentang yang sama dengan target 2024 yang dipatok 2,8%.
"Kami optimistis, dengan kerja keras dan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas ekonomi serta komitmen untuk melakukan terobosan kebijakan, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas yang pada tahun 2025, diperkirakan berada pada kisaran 5,1% - 5,5%," ujar Sri Mulyani, Senin (20/5/2024).