Filipe Pacheco, Fathiya Dahrul - Bloomberg News
Bloomberg, Indonesia masih jadi tempat terbaik sampai saat ini, untuk perusahaan menggalang dana lewat penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Indonesia unggul dari sisi jumlah minat perusahaan IPO atau bahkan nilai yang ditawarkan pada kuartal I-2023, di tengah kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian. Beberapa pelaku pasar bahkan meyakini nilai IPO akan terus bertambah.
Berdasarkan laporan Bloomberg News, pasar saham di Asia Tenggara mencatatkan nilai IPO US$ 1,45 miliar atau setara Rp 21,83 triliun (dengan kurs Rp 15.062/US$) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Nilai yang tertinggi dibandingkan apa yang diraih di Hong Kong. Bahkan melebihi capaian Bursa Tokyo dan London.
Penetrasi IPO di Indonesia mendapat keuntungan dari banyaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurangi porsi pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada bagian lain para perusahaan di Indonesia yang aktif mengintegrasikan pada rantai pasok kendaraan listrik dunia, tengah berupaya menjaring minat investor pada sektor ini.
Permintaan atas IPO di Indonesia akan mendapat ujian dari rencana aksi IPO unit usaha Alibaba Group Holding Ltd. Diketahui Alibaba akan memecah enam unit bisnisnya menjadi perusahaan terpisah dan menawarkan saham masing-masing kepada publik lewat mekanisme IPO. Bloomberg News pada laporan sebelumnya menyebutkan nilai pemisahan unit bisnis Alibaba setara Rp 3.300 triliun.