Lebih lanjut Nadia dari pihak Kemenkes RI mendukung adanya wisata medis. Kata dia rencana tersebut di sisi lain ada pelayanan medis juga dapat memberikan layanan wisata dan bisa menarik masyarakat luar negeri ke Tanah Air.
"Bisa memanfaatkan layanan kesehatan sehingga ini bisa menjadi promosi layanan kesehatan kita ke luar negeri (LN). Potensi-potensi medis yang dimiliki Indonesia seperti adanya kesehatan tradisional yang bisa di promosikan juga ke luar negeri LN," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) akan menjadi salah satu wisata medis di Indonesia.
Rencana ini kata Sandiaga seiring hasil dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan kawasan Pantai Indah Kapuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Maret lalu.
Sandiaga menyebut pemerintah akan memanfaatkan rumah sakit yang sudah dibangun dan tersedia dikawasan PIK dan mengupayakan menambah rumah sakit lebih banyak.
"Kita akan memanfaatkan yang ada tetapi kita akan mengupayakan membangun rumah sakit lebih banyak di PIK," kata Sandi di International Tourism Investment Forum 2024 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa rencana pembangunan rumah sakit di PIK sebagai wisata medis merupayakan upaya pemerintah lantaran pendapatan negara sudah hilang sebanyak Rp160 triliun karena masyarakat Indonesia yang lebih senang berobat ke luar negeri.
"Kita sudah berbicara untuk memastikan bahwa selain di Bali, PIK akan menyediakan wisata medis karena tadi Wamenkes bilang Rp167 triliun itu banyak dihabiskan warga Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri," beber Sandi.
(dec/spt)