Bloomberg Technoz, Jakarta - Nvidia Corp makin berkilau. Tecermin dengan terus meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan yang dipimpin Jensen Huang hingga mencapai Rp48.936 triliun atau US$3 triliun.
Angka akumulasi ini adalah menegaskan bahwa Nvidia jadi perusahaan yang mendapatkan manfaat paling besar dari industri kecerdasan buatan (AI) generatif.
Nvidia telah menyalip raksasa teknologi lain, Apple Inc, dengan raihan kenaikan harga saham 147% di sepanjang 2024 sehingga menambah pundi–pundi dana sekitar Rp28.800 triliun atau US$1,8 triliun. Pada Rabu waktu setempat saham Nvidia naik sekitar 5% ke level US$1.224.

Cip buatan Nvidia adalah penyokong banyak pelaku industri teknologi yang berkecimpung di AI, dengan ambisi Huang untuk terus meningkatkan akselerator AI mereka setiap tahun. Meski Intel dan AMD, produsen cip lain mengklaim mampu menandingi perangkat canggih Nvidia, perusahaan tetap dipandang paling punya prospek.
Jensen Huang mengatakan dalam sebuah konferensi di Taiwan belum lain ini bahwa AI adalah kekuatan pendorong dalam perubahan fundamental dalam ekonomi dan menyatakan, Nvidia “bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan paling dinamis di dunia, kami akan mewujudkan janji AI untuk setiap industri.”

Awalnya Hanya Gamer, Kini Seluruh Dunia Berebut Cip Nvidia
Nvidia berdiri pada tahun 1993, awalnya adalah perusahaan cip semikonduktor yang berfokus pada kartu grafis (GPU), menjalankan fungsi sentral di komputer pribadi lewat pemakaian gaming atau perangkat terkait grafis berat. Namun seiring laju industri AI generatif, Nvidia mendapatkan momentum.
Perangkat semikonduktor perusahaan sangat cocok untuk mengembangkan perangkat lunak AI dan hal ini membantu membuka pasar baru - dan memberinya keunggulan dari sang rival.
Rancangan cip perusahaan paling punya kemampuan dalam membagi perhitungan menjadi banyak tugas yang lebih sederhana dan menanganinya secara paralel.
Arsitektur cip semikonduktor Nvidia kini beranjak ke tugas-tugas yang lebih kompleks dan bertingkat, berdasarkan kumpulan data yang terus bertambah.
Perilisan chatbot ChatGPT dari OpenAI pada tahun 2022 kemudian memicu perlombaan antara perusahaan teknologi besar untuk membangun infrastruktur AI mereka sendiri.
Perebutan ini membuat akselerator H100 Nvidia menjadi produk yang harus dimiliki. Perangkat dijual dengan harga puluhan ribu dolar per cip dan sering kali pasokannya langka. Terbaru, Huang merilis cip Blackwell, diklaim sebagai “mesin yang menggerakkan revolusi industri baru ini.”
Cip Blackwell terdiri dari 208 miliar transistor, menjadi dasar dari komputer baru dan produk lain yang digunakan oleh operator pusat data terbesar di dunia. Blackwell - yang dinamai sesuai dengan nama David Blackwell, cendekiawan kulit hitam pertama yang dilantik menjadi anggota National Academy of Science - memiliki tugas yang berat.
Huang memberi garansi bahwa desain prosesor baru Blackwell berkali-kali lipat lebih cepat dalam menangani pekerjaan terkait. Pendahulunya, Hopper, mendorong penjualan eksplosif di Nvidia dengan membangun bidang cip akselerator AI, juga menjadi salah satu komoditas paling berharga di dunia teknologi.

Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California, ini adalah kendaraan dari sebuah revolusi industri yang baru. Tidak lain adalah artificial intelligence atau AI.
Tak berhenti, Huang lantas mengembangkan bisnis dengan memproduksi komputer, perangkat lunak, dan layanan yang lengkap. Tujuannya untuk membantu lebih banyak perusahaan dan lembaga pemerintah menggunakan sistem AI mereka sendiri.
(wep)