"MIND ID terus berupaya maksimal untuk menggarap berbagai proyek strategis hilirisasi industri pertambangan sebagai kontribusi pada pengembangan ekonomi Indonesia" kata Hendi dalam keterangannnya hari ini.
Hendi melanjutkan seluruh upaya proaktif peningkatan kinerja ini diharap dapat semakin memperkuat operasional bisnis dan kontribusi MIND ID kepada Negara.
"Kami terus konsisten untuk membukukan kinerja positif secara berkelanjutan sehingga terus mendorong kontribusi MIND ID pada Negeri," katanya.
Adapun, proyek-proyek hilirisasi strategis yang sedang atau telah dilaksanakan oleh MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk berupa Commodity Monetizing. Di antaranya, proyek EV Battery, proyek Dragon dan proyek Titan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan komoditas mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Kemudian, proyek Smelter Grade Alumina yang dioperasikan oleh PT Bauksit Alumina Indonesia (PT BAI) atau “Mempawah Project”. Proyek hasill konsorsium Antam dengan Inalum ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.
Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk melalui “Unlocking Logistic” dengan meningkatkan kapasitas angkutan kereta api untuk mendukung distribusi batu bara di Sumatra Selatan.
Kemudian mengakselerasi pembangunan transmisi 500 KV PLTU Sumsel 8 untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan di provinsi itu. PTBA juga turut dalam proyek pengembangan bisnis turunan batu bara seperti anoda sheet, artificial graphite, dan MEG untuk meningkatkan nilai tambah dari emas hitam.
Di sisi lain, PT Freeport Indonesia melalui “Downstreaming Expansion” menjalankan proyek pembangunan fasilitas pemurnian PTFI Smelter Gresik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemurnian mineral dari tambang Grasberg.
Sedangkan, PT Indonesia Asahan Aluminium dengan “Expand Production Capacity” menjalankan peningkatan kapasitas produksi di Kuala Tanjung.
Proyek ini melibatkan mitra strategis dalam proyek brownfield, optimalisasi supply chain bahan baku utama seperti alumina dalam Proyek SGAR untuk memastikan kelancaran pasokan dan efisiensi produksi.
Adapun, PT Timah Tbk melakukan perbaikan pola operasi penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pengembangan produk hilirisasi logam timah untuk memperluas pasar dan nilai tambah, dan optimasi pengelolaan mineral ikutan timah seperti zircon untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
(red/dba)