Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index pada Februari naik 0,3%, melambat dari bulan sebelumnya sebesar 0,6%. Secara tahunan, Indeks Harga Belanja Pribadi melambat ke level 5%, dari sebelumnya 5,3% pada Januari.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, data Manufacturing PMI Tiongkok yang dirilis oleh National Bureau of Statistics (NBS) turun ke level 51,9 pada Maret, dari sebelumnya mencatatkan 52,6 pada Februari. Angka ini masih di atas ekspektasi pasar yang berada di level 51,5.
“Data Manufacturing PMI ini menandakan ekspansi selama tiga bulan beruntun pada aktivitas di sektor manufaktur, seiring dengan penghapusan kebijakan ketat anti-COVID akhir tahun lalu,” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup terkoreksi disertai dengan volume penjualan.
“Pergerakan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji 6.819 - 6.838,” jelas Herditya dalam riset harian yang diterbitkannya Senin (3/4/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, AISA, BBKP, BBRI, dan INDF.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 0,05%. Walaupun melemah investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 353 miliar di pasar reguler.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat dengan resistance 6.830 - 6.850, dan support 6.800 - 6.750. Dengan saham rekomendasinya ialah BBRI, MEDC, MAPI, AMRT, MYOR, dan AKRA.
(fad/wep)