Logo Bloomberg Technoz

Namun demikian, ia menambahkan, "sangat mengkhawatirkan" bahwa pasien tersebut tidak diketahui pernah terpapar hewan yang merupakan sumber penyakit yang paling mungkin.

Wallace menyerukan pengawasan yang lebih ketat untuk mengisi celah informasi. "Sangat aneh bahwa kita tidak tahu dari mana penyakit ini berasal," katanya.

Kementerian kesehatan Meksiko dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum menanggapi permintaan komentar.

Ciri-ciri yang ditimbulkan pasien H5N2

Dilansir dari laman resmi WHO, kasus yang terjadi di Meksiko memiliki beberapa kondisi medis yang mendasarinya.

Keluarga pasien melaporkan bahwa pasien tersebut sudah terbaring di tempat tidur selama tiga minggu, karena alasan lain, sebelum timbulnya gejala akut.

Pada 17 April, pasien mengalami demam, sesak napas, diare, mual, dan rasa tidak enak badan secara umum. Pada 24 April, pasien mencari perhatian medis, dirawat di rumah sakit di Institut Nasional Penyakit Pernafasan “Ismael Cosio Villegas” (INER sesuai akronimnya dalam bahasa Spanyol) dan meninggal pada hari yang sama karena komplikasi kondisinya.

Hasil dari Reaksi Berantai Polimerase Waktu Nyata (RT-PCR) dari sampel pernapasan yang dikumpulkan dan diuji di INER pada 24 April menunjukkan virus influenza A yang tidak dapat ditentukan subtipenya.

Pada 8 Mei, sampel tersebut dikirim untuk dilakukan sekuensing ke Laboratorium Biologi Molekuler Penyakit Menular Emerging di Pusat Penelitian Penyakit Menular (CIENI sesuai akronimnya dalam bahasa Spanyol) di INER, yang menunjukkan bahwa sampel tersebut positif untuk influenza A(H5N2).

Pada 20 Mei, sampel tersebut diterima di Institut Diagnosis dan Referensi Epidemiologi (InDRE sesuai akronimnya dalam bahasa Spanyol) dari Pusat Influenza Nasional Meksiko, untuk analisis dengan RT-PCR, yang menghasilkan hasil positif untuk influenza A. Pada 22 Mei, sekuensing sampel mengkonfirmasi bahwa subtipe influenza tersebut adalah A(H5N2).

(spt)

No more pages