Logo Bloomberg Technoz

Sebelumnya, manajemen KAEF juga telah mengendus adanya dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usahanya, yakni PT Kimia Farma Apotek (KFA). Praktik tersebut terjadi dalam kurun waktu periode 2021-2022.

Hal itu pun membuat manajemen mengambil keputusan untuk melakukan audit investigasi.

"Saat ini, manajemen KAEF tengah menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen," ujar Direktur Utama KAEF David Utama dalam siaran resminya, baru-baru ini.

David mengatakan, pelanggaran integritas terebut juga menjadi salah satu menyebab kinerja perseroan yang membukukan rugi secara konsolidasian sebesar Rp1,82 triliun sepanjang tahun lalu.

Selain KAEF, Arya juga mengungkapkan fraud yang terjadi di INAF berada di jajaran direksi dan komisaris yang kala itu bertanggungjawab dalam pengawasan tersebut.

Usai ada perombakan direksi, Arya mengklaim, Kementerian BUMN baru bisa mengetahui lebih detil kondisi keuangan Indofarma yang sebenarnya sudah memprihatinkan sejak lama.

"Sejak pergantian direksi, di situ baru ketahuan. Baru diperiksa semua. Jadi, setelah ada pergantian direksi baru, dirut baru dan sebagainya, dilakukan investigasi semuanya," ujar Arya, Selasa (21/5/2024).

Berdasarkan hasil audit investigasi internal Holding BUMN Farmasi, dugaan fraud Indofarma itu terjadi pada anak usahanya, yang bernama PT Indofarma Global Medika (IGM), yang berarti ada kelalaian pengawasan oleh INAF sebagai induk usahanya.

"Tahun-tahun sebelumnya, ya, anda tahulah, ya, nggak? Apalagi ini kan ada di level bawahnya, cucunya BUMN. Jadi kami sudah tangan keempat."

(ibn/dhf)

No more pages