Logo Bloomberg Technoz

Waspada, Sinyal Pelemahan Rupiah Masih Menyala Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 June 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kejatuhan rupiah ke level terlemah sejak 2020 di Rp16.285/US$ pada perdagangan kemarin, sepertinya masih akan membuat pelaku pasar bergerak hati-hati hari ini, Kamis (6/6/2024). Rupiah masih dibayangi sinyal pemburukan di pasar offshore di tengah indikasi permintaan dolar di pasar yang meningkat sesuai pola historis kuartal dua.

Tekanan masih belum hilang di pasar offshore rupiah dan kemungkinan akan menjalar ke pasar spot hari ini. Rupiah NDF, NonDeliverable Forward, untuk satu minggu, di pasar New York tadi malam ditutup ke level terlemah setahun terakhir di Rp16.313/US$. Sementara NDF-1 bulan juga masih tertekan di Rp16.320/US$.

Dolar Amerika Serikat (AS) masih ditutup menguat tadi malam menyusul data ISM Services Index Amerika pada Mei yang mencatat ekspansi di 53,8, terkuat dalam sembilan bulan terakhir dari bulan sebelumnya 49,4 dan melampaui ekspektasi pasar.

Sebelumnya, pasar masih optimistis adanya pelemahan ekonomi terbesar itu pasca rilis data rekrutmen tenaga kerja, JOLTS Job Opening pada April, yang menyentuh level terlemah tahun ini.

Kini, perhatian pasar akan terarah pada data tenaga kerja NonFarm Payrolls dan tingkat pengangguran AS yang akan diumumkan nanti malam. Bila datanya sesuai ekspektasi pasar, keyakinan investor akan ada dua kali pemotongan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) tahun ini akan terkonfirmasi.