Stephen Kirkland - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia bersiap menguat pada Kamis (06/06/2024) setelah perusahaan teknologi terbesar dunia melambungkan saham AS ke rekor tertinggi baru.

Kontrak berjangka pada indeks saham di Australia, Jepang, dan Hong Kong semuanya mengarah ke pembukaan yang lebih tinggi. S&P 500 mencetak rekor penutupan ke-25 tahun ini sementara Nasdaq 100 yang sarat teknologi naik 2%. Nvidia Corp - pelopor dari kegilaan kecerdasan buatan - memimpin reli dalam megacaps "Magnificent Seven" dengan nilai mencapai US$3 triliun.

Imbal hasil Treasury turun pada Rabu (05/06/2024) dengan trader yang hampir sepenuhnya memperhitungkan dua penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada 2024. Dolar bergerak beragam terhadap mata uang utama lainnya, sementara yen dan franc Swiss berkinerja buruk karena sentimen risiko membaik.

"Kami percaya saham AS kemungkinan akan tetap mendapat dukungan seiring berjalannya tahun," kata Solita Marcelli di UBS Global Wealth Management. "Selain alokasi strategis ke sektor teknologi, kami melihat peluang tertentu di saham-saham berkapitalisasi kecil yang didukung oleh dimulainya siklus pelonggaran The Fed."