Logo Bloomberg Technoz

Hanya saja, kata Arya, dugaan fraud KAEF dilakukan dengan cara melakukan rekayasa keuangan, yakni menggelembungkan laporan keuangan yang seharusnya merugi menjadi keuntungan atau mark up.

"Dia rekayasa, menggelembungkan, misalnya, distribusi-distribusi dan sebagainya, seakan-akan kayak penjualan semuanya bagus, padahal tidak," ujar dia.

Selain itu, kata Arya, KAEF juga mendapatkan permasalahan dari sejumlah pabriknya yang berujung pada ketidakefisienan operasional. "Jadi nggak efisienlah. Pokoknya dulu itu mereka terlalu banyak bangun pabrik, padahal nggak butuh."

Sebelumnya, KAEF sendiri telah mengendus adanya dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usahanya, yakni PT Kimia Farma Apotek (KFA) periode 2021-2022.

Hal itu pun membuat manajemen mengambil keputusan untuk melakukan audit investigasi.

"Saat ini manajemen KAEF tengah menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen," ujar Direktur Utama KAEF David Utama dalam siaran resminya, baru-baru ini.

David mengatakan, pelanggaran integritas terebut juga menjadi salah satu menyebab kinerja perseroan yang membukukan rugi secara konsolidasian sebesar Rp1,82 triliun sepanjang tahun lalu.

"Kami menyadari tantangan yang kami hadapi, kami melihat pembenahan yang dijalankan merupakan upaya untuk melakukan perbaikan dan pertumbuhan. Kami optimistis melalui bersih-bersih di 2023 akan memberikan fundamental yang baik untuk kinerja Kimia Farma ke depan," tutur David.

(ibn/ain)

No more pages