Logo Bloomberg Technoz

8 Negara Produsen Bioetanol, di RI Mau Jadi Pengganti Pertalite

Dovana Hasiana
06 June 2024 05:06

Ilustrasi bahan bakar berbasis bauran bioetanol./Bloomberg-Si Barber
Ilustrasi bahan bakar berbasis bauran bioetanol./Bloomberg-Si Barber

Bloomberg Technoz, Jakarta - Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah produksi bahan bakar bioetanol atau ethanol fuel paling besar di dunia pada 2023.

Berdasarkan data Statista, jumlah produksi bioetanol AS diproyeksikan mencapai 15,55 miliar galon pada 2023. Setelah AS, Brasil merupakan negara kedua yang memiliki produksi ethanol fuel paling besar sepanjang tahun lalu, yakni 8,26 miliar galon.

Uni Eropa (UE) berada dalam posisi ketiga pada 2023 dengan jumlah produksi 1,44 miliar galon. Dalam data tersebut, setidaknya terdapat 8 negara yang memiliki produksi bioetanol paling besar di dunia pada 2023. Namun, Indonesia tidak masuk ke dalam daftar tersebut.

Indonesia padahal memiliki rencana untuk menyiapkan bahan baku biofuel pengganti Pertalite atau Pertamax yang bakal mulai digunakan pada 2027. Rencana tersebut berusaha untuk dicapai melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Salah satu SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Green 95 di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang./Bloomberg Technoz-Wike D. Herlinda

Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri mengatakan Indonesia saat ini hanya memiliki 2 pabrik yang mampu memproduksi bioetanol dengan kualitas bahan bakar (fuel grade) sebanyak 40.000 kl/tahun.