Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joe Biden menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu, mungkin akan memperpanjang perang di Gaza dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaannya dan mengatakan bahwa "tidak pasti" apakah Israel telah melakukan kejahatan perang.

"Ada banyak alasan bagi orang-orang untuk menarik kesimpulan itu," katanya ketika ditanya apakah dia yakin Netanyahu berusaha memperpanjang konflik untuk tujuan politik, menyuarakan keyakinan yang meluas di Washington dan ibukota-ibukota lain bahwa pemimpin Israel itu menggunakan perang sebagai penyangga untuk melawan serangan balik.

"Sebelum perang dimulai, serangan balik yang dia dapatkan dari militer Israel karena ingin mengubah konstituen--mengubah pengadilan. Itu adalah perdebatan internal dalam negeri yang tampaknya tidak memiliki konsekuensi," kata Biden, mengacu pada usulan perombakan peradilan yang diajukan Netanyahu yang telah menuai protes keras sebelum serangan teror 7 Oktober oleh Hamas yang memicu konflik saat ini.

"Apakah dia akan mengubah posisinya atau tidak, sulit untuk mengatakannya, tapi itu tidak membantu," kata Biden, dilansir CNN, Rabu (5/6/2024).

Presiden membuat komentar tersebut minggu lalu ketika ia bersiap untuk menyampaikan pidato yang berisi apa yang ia katakan sebagai proposal Israel untuk mengakhiri perang dan menjamin pembebasan para sandera.