Sejak akhir tahun lalu, Amazon diketahui mengalami penurunan tajam pertumbuhan bisnis e-commerce. Penyebabnya, berubahnya kebiasaan belanja konsumen ke masa pra-pandemi.
Dampak dari perubahan kebiasaan konsumen ini membuat Amazon harus menunda pembukaan gudang baru dan menghentikan rekrutmen untuk grup ritel dan staf korporat.
Amazon juga telah menghentikan dan membatasi sejumlah unit bisnis yang tidak menguntungkan, seperti layanan telehealth, robot pengiriman, dan perangkat panggilan video anak. Selain itu, perusahaan menjual kelebihan kapasitas di pesawat kargonya.
Jassy mengungkapkan PHK juga melanda unit bisnis Devices and Services yang memproduksi perangkat asisten digital Alexa dan speaker pintar Echo dengan jumlah PHK kurang dari 2.000 karyawan bulan lalu. Meskipun demikian, Amazon akan tetap berkomitmen pada unit bisnis ini, serta terus melakukan investasi pada unit bisnis cloud computing, periklanan, dan layanan streaming video.
(tar/roy)